Sunday, May 17, 2015

Another Story ~ Cinta di Bandara 2


Terlalu lama dan ternyata Edo tak kunjung datang kabar...
Dihubungi via BBM, WhatsApp, Line pun tak ada balasan dari Edo, sahabat Edo pun tak mengetahui dimana Edo berada, sejak kejadian itu pun dia mulai sedikit menutup diri, entah mengapa, namun ada seseorang yang sepertinya sedih ketika orang itu tak kunjung ada kabar, ya Erika sejak saat itu seperti kehilangan sosok yang entah mengapa dia rindukan.
"Dit, kamu tahu gak dimana ya Edo ?" ujar Karin ketika di kampus
"Sudah 2 minggu aku juga engga pernah liat dia, kemana tuh anak"
"Bukan begitu, tapi aku bingung Dit"
"Bingung kenapa Rin ? aku juga bingung haha" sambil nada bercanda
"Ih kamu mah bukan begitu, Kasian Erika sering diem, sering nangis di kosannya, kayaknya dia kehilangan banget deh"
"Ya wajar kan waktu itu juga kayaknya dia suka sama Edo tapi begitu"
"Gitu gimana Dit ?"
"Yah kan gitu aja, masa iya harus aku ceritain panjang lebar, kamu kan yang sering dekat sama Erika Rin"
"Ya sih tapi, ya kasian aja gitu Dit"
"Mau gimana lagi kalau emang keadaannya begini, terus mana si Erika ? biasanya bareng sama kamu Rin?"
"Iya dia lagi galau tuh, dia di kosannya"
"Lha gak masuk MK?"
"Dia lagi males masuk MK katanya, tapi eh bener aja aku masuk Dosennya malah gak masuk"
"Haha mendukung berarti yah Rin"
"Mendukung apaan Dit, bete iya aku"
"Udah jangan bete keleus, di temenin Didit yang ganteng ini gak bakal nyesel haha"
"Ganteng dari ujung sedotan mah iya lah haha"
....
Di Kosan Erika masih merenung, dengan apa yang terjadi, dia masih memikirkan mengapa harus seperti ini atau memang ini salahnya,atau memang ini sebuah karma, atau apalah ...
Air mata pun jatuh dari dari pipinya, sambil menatap layar di handphone nya tampil BBM Edo yang ternyata statusnya ceklis, Erika tak ingin keluar kosannya hari itu.
Akan tetapi malam hari ternyata BBM dia masuk dan ternyata di baca oleh Edo
Sejadinya Erika berteriak menjerit senang malam itu, sampai tetangga kosan nya langsung mendatangi di kosannya
"halo mbak, mbak kenapa ?" teriak orang di luar pintu
"Engga apa2 kok" Erika sambil keluar kosannya
"Dikira kenapa mbak, habisnya tiba-tiba gitu"
"Iya gak apa kok cuma lagi seneng aja hehe"
"Yauda, ditinggal dulu ya mbak"
"Makasih ya"
Malam itu mereka akhirnya saling berkirim pesan chat via BBM
"Ya Erika ada apa ?" balas Edo malam itu
"Do, kamu kemana aja ? kok kamu jarang masuk kuliah, kamu dimana sekarang?"
"Ya ampun di introgasi begini, hehe"
"Habisnya kamu hilang gak ada kabar Do"
"Iya aku sekarang lagi ikut kakak ku Ka"
"Kemana Do? kenapa harus gak kuliah? kan bisa ijin, bilang juga ke aku"
"Sekarang aku lagi di Singapur Ka"
"Hah! Seriusan Do, Ngapain disana :( ?"
"Ya ada keperluan aja, makanya aku ikut kakak aku"
"Hati-hati ya disana Do, kapan balik?"
"Iya makasih ka, nanti aku kabarin deh kalo pulang"
"Iyadeh Do :')"
"Lho kok sedih gitu emotnya Ka kenapa :)?"
"Gak apa-apa Do hehe"

Sejak Malam itu Erika semangat sekali tiap kali dia berangkat kuliah dan kemanapun selalu ceria, tak seperti sebelumnya, yang selalu sedih, sampai jarang masuk kuliah, dan hari-hari pun terus berjalan biasa namun dengan keadaan yang berbeda
Entah disatu sisi, Edo yang tadinya galau berat sejak saat itu dia sedikit berubah, ya, itulah salah satu alasan Edo yang sebenarnya mengapa dia pergi ke Singapur dengan Kakaknya, dia hanya ingin menghilangkan rasa galau nya namun saat momen itu, momen dimana ketika sedang Chat dengan Erika ada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang menurutnya terdengar lucu namun itu membuat Edo senang, tapi dia hanya tersenyum melihat chat itu.

Tiga hari setelah momen itu, Edo semakin galau, galau memikirkan harus merubah gaya pandang pemikirannya, atau mengikuti alur atau kata hatinya yang semakin campur aduk, disisi lain Edo tak bisa merubah komitmennya, disisi lainnya kata Hatinya yang terus menggebu dan memuncak dan saat itu harus memutuskan harus memilih.
...
Pagi itu hp Erika berdering, ternyata telpon dari Edo namun tak sempat di angkat oleh Erika, tak lama ada notifikasi dari Edo,
"Hari ini aku pulang Ka, mungkin sampai Bandara sana siang"
"Edooooo, kamu pulang :o ? aku jemput kamu di Bandara ya"
Langsung segera Erika yang tadinya masih tiduran di atas kasurnya buru-buru mandi pagi itu.
Tak lama lagi hp nya berbunyi
"Hah, sama siapa kamu nanti Ka ? oke kalau begitu"
Namun sengaja chat itu tidak dibalas oleh Erika, karena memang sengaja dia ingin sendiri yang menjemputnya, tapi tak lupa Erika memberi tahu Karin dan Didit bahwa hari ini dia kembali
...
...
Sesampainya di bandara, menunggu beberapa menit sampai hampir 1 jam tapi tak kunjung bertemu dengan Edo, Erika takut dia telat kalau Edo sudah pulang dengan Taxi tapi dia yakin kalau Edo masih belum pulang.
Dia hanya duduk terdiam, tiba-tiba saja telepon Erika berdering, Edo menelpon

Belum sempat Edo berbicara langsung Erika yang bertanya 
"Edooo dimana ? aku di bandara nih"
"Lha kamu di bandara ? aku baru aja naik Taxi"
"Yah :( aku nyariin kamu Do daritadi"
"Aku kira kamu gak jadi jemput aku, habisnya tadi chat ku gak kamu bales"
*terdengar terisak tangis Erika dari telepon Edo
"Ka, kok kamu menangis, jangan nangis dong, nanti aku balik lagi deh"
"Gak usah Do :'( biar aku yg balik lagi aja"
"Yauda tapi jangan nangis dong, cepet balik gih"
"Kok kamu gitu Do :("
"Iya cepet dong Ka, balik ... daripada kamu diem terus"
"Aku gak .... " langsung dipotong sama Edo
"balik gih, balikan badan kamu"
Tak disangka itu hanya basa-basi Edo saja, Edo sudah tahu kalau Erika sudah menunggu namun tepat didepan dia duduk, Edo duduk berada dibelakang Erika, lalu menghampiri nya...
Dengan isak tangis kesal, sedih, senang, Erika langsung memeluk Edo yang sedari tadi berdiri di belakangnya. Langsung berteriak tak perduli dia sedang di tempat Umum
"Edoooo, jahat kamu Dooo :'( jahaaat kenapa kamu gak bilang sih kalo kamu ada disitu daritadi"
"Yah kamu sendiri gak bales pesanku tadi sebelum sampe sini :)"
"Maafin aku do, aku tadinya mau bikin surprise buat kamu tapi" belum sempat dilanjutkan, langsung di potong Edo
"Tapi gagal yah? haha yasudah tak apa-apa kok ;)"
"Haaa Edoo :'D" tanpa sadar sambil memeluknya lagi
"Erika, Aku Sayang kamu ..."
"Aku juga Do :'( ..."
"Kamu mau kan jadian sama aku Ka :)"
"Iya mau Do .. :')"

It was just about the time, if the heart said yes, why not?

0 comments:

Post a Comment