Sunday, January 21, 2018

Rainy Day (Night)


Hujan menghiasi malam yang kelabu, aku berlari di sebuah taman yang indah untuk sekedar berteduh, teringat akan moment yang pernah kita buat, memang, mungkin bagimu tak begitu indah, tapi selalu terkenang bagiku, aku duduk di kursi dimana kita pernah saling bercengkrama, bercanda tawa, tak kenal waktu, dari sang surya diatas kepala sampai senja, sampai bulan pun menghiasi kepergian saat kita telah lelah.

Aku tersenyum dan kaupun balas tersenyum, aku tanya dan kau menjawab, kau terdiam aku bertanya tapi ketika aku diam kau tak bertanya sedikitpun, seakan kau tak menginginkan kehadiranku.
Yang lebih membuat hati terdiam, tertusuk seolah jantung tak ingin lagi berdetak ialah

Kita duduk di tempat yang sama, diwaktu yang sama, hanya saja kita duduk di arah yang berlawanan saling berhadapan, saling mencuri pandang, tak berani untuk saling menatap.
Rasanya berbeda, aku dan kamu seperti orang asing yang canggung akan kehadiran, bertemu karena rasa pilu, tapi itu menjadi sebuah candu olehku karenamu, cemas oleh rindu tapi aku tak mampu.

Entah fikirmu seperti apa, kita sudah tak saling memikirkan, engkau dengan karirmu dan aku dengan karirku, tujuan yg kita lakukan sama, namun bisa saja berbeda, aku hanya ingin engkau aku kenal

0 comments:

Post a Comment