Sunday, June 23, 2019

Kembali Ke 2012

Aku akan kembali memutarkan memori yang ku sebut adalah firstgate of the world
Aku masih menuliskan banyak sebuah karya tulisan yang setidaknya bisa aku baca kembali di tahun berikutnya , aku yang masih rajin untuk menulis, entah untuk siapa dan dimana aku berada, di masa-masa aku yang selalu ingin terjun di dunia dewasa yang belum tahu bagaimana akan berakhir.
Kulewati masa dimana aku masuk di sebuah universitas, itulah cerita awal mula kenapa dinamakan gerbang utama dunia, karena dari sini aku mengenal orang-orang yang setidaknya sekarang menjadi akrab, oke kita kesampingkan sementara.



Aku masih ingat dimana sebuah handphoneku sering berdering oleh notifikasi yang masuk, oh ya pada saat itu, diriku sedang mengalami hal yang menurutku itu membuatku sangat sangat bahagia, ya aku pada saat itu ditemani oleh seorang kekasih, kekasih yang selalu mengingatkanku akan memori baik, momen bahagia, haru dan canda tawa yang selalu menghiasi dan pada saat itu pertama kali baru aku alami. Tidak peduli berapa waktu yang aku habiskan dengannya, sampai lupa bahwa kala itu senja telah pergi.
Hari demi hari kuhabiskan waktu dengan rutinitas baruku, ya aku sekarang sudah menjadi bagian dari masyarakat yang mendapatkan pelajaran lebih, menjadi seorang mahasiswa di sebuah perkuliahan universitas, kesibukanku tidak lain hanya sebatas kuliah, teman, kekasih, dan lingkungan rumah.

Aku tidak memikirkan beban seperti esok aku makan apa, harus pergi kemana, dan harus bertemu dengan siapa. Ya sudah jelas aku sudah punya jadwal tanpa harus terjadwal, seolah-olah sudah tertanam di otak. Aku masih menyayanginya, dan mungkin dibilang aku sudah mencintainya, karena pada saat itu walau usiaku tergolong mungkin muda dan tidak tahu apa-apa namun aku sudah menjalani dengannya sudah lama, sekiranya yang mungkin aku pikirkan pada saat itu adalah usiaku sudah cukup, menjadi seorang remaja yang dilanda asmara.
Indah, terasa indah hari-hariku, tak pernah sedikitpun lupa akan kebahagiaan itu, aku bangga dengan diriku dan orang tua ku merasa sangat bahagia sampai aku sendiri tak sadar, ada hal yang mungkin disembunyikan dari mereka, rasa lelah akan usaha dan melihatku bahagia itu yang tak aku sadari.

Aku masih sangat-sangat tidak mengerti akan hal itu, kupikir aku sangat bodoh sekali sampai tak memikirkan itu, namun itu bukan hal bodoh, di usia yang rentan akan hal memang dan kemungkinan pasti tidak memikirkan itu, hanya makan enak dan esok libur yang ada, dan seiring berjalannya usia barulah kita tahu hal seperti apa yang seharuskan kita lakukan, jangan pernah salahkan momen itu, usia kita tak pernah salah, salahkan waktu yang kau buang sia-sia.
Tak pernah aku lupa, aku tulis sedikit momen bahagia bersamanya di sebuah buku catatan milikku dan yang aku tak pernah sadar, aktifitasku pun selalu dia tulis aku tahu itu setelahnya- sebenarnya yang ingin aku jelaskan adalah, momen itu membuat jati diriku sebagai orang yang senang menggambar, dan menulis kembali semangat


Aku ingin mengatakan:
Aku berterima kasih padamu, kau telah membuatku menjadi sangat menyayangimu 
Aku tak pernah melupakan momen terbaikmu
Aku ingin meminta maaf atas waktu yang tak pernah ada ketika kau membutuhkanku
Maafkan atas sebuah perkataan yang tak pernah kau mengerti ketika aku berkata
Maafkan atas kesederhanaan momen dirimu bersamaku yang mungkin kita anggap sekarang ya biasa saja, dan yang jelas
Aku sayang padamu –pada waktu itu dan seterusnya


Semua itu akan menjadi lama waktu yang kita sering habiskan, lama sekali sampai aku lupa bahwa aku hampir berada di tahun berikutnya, dan sekaligus menjadi tahun penuh terakhirku bersamamu sebelum semuanya berubah

0 comments:

Post a Comment